Jumat, 26 Februari 2010

Indonesia ICT Award 2010

News, Teknologi February 25th, 2010

Buat anda yang suka dengan IT dan membuat kreativitas dibidang IT, silahkan ikuti kontes yang sangat menarik ini. Pelaksanaanya masih lama, tapi anda akan membutuhkan waktu banyak untuk bisa menjadi yang terbaik dlaam kontest ini, So Informasi lebih cepat akan membuat anda lebih banyak untuk mempersiapkanya dan mempersiapkan kreatifitas anda untuk layak menjadi pemenang dan juara dalam kontes ini .

Untuk selengkapnya, silahkan baca informasi berikut :

Indonesia ICT Award 2010
(23-24 Juli 2010)

“Membangun Kreativitas Digital Untuk Kemakmuran Bangsa”

Persiapkan karya kreatif IT anda untuk di daftarkan mulai tanggal 20 April 2010 s/d 20 Mei 2010

Kategori Lomba:
A. PROFESSIONAL
1. OpenSource Application
2. E-Government (Developer)?
3. E-Business for Enterprise
4. E-Business for SMEs
5. E-Learning
6. Tools and Infrastructure
7. R&D
8. Mobile Application and Content
9. Digital Animation
10. Digital Interactive Media
11. Computer Generated Imagery (CGI), 2D and/or 3D
12. Digital Music

B. STUDENT
1. Student Project
* SD
* SMP
* SMA/ SMK
* Perguruan Tinggi
2. Obstacle Robot
* SD
* SMP
* SMA / SMK
3. Maze Solving Robot
* SD
* SMP
* SMA / SMK

Syarat dan Ketentuan Umum Lomba:
1. Kepesertaan INAICTA 2010 dibuka untuk
* Semua WNI, perorangan atau kelompok, yang menetap di Indonesia maupun tidak;
* Semua Perusahaan yang berbadan hukum Indonesia;
* Semua Lembaga Pemerintahan;
* Semua Lembaga Pendidikan dan Lembaga Riset baik pemerintah maupun
* Non-pemerintah;

2. Pendaftaran INAICTA 2010 terbuka untuk semua karya inovasi yang dikerjakan oleh tenaga pengembang WNI dan Hak atas Kekayaan Intelektualnya dimiliki oleh pendaftar untuk:
* Perangkat lunak (software);
* Solusi yang berupa TIK;
* Creative content;
* Pada OpenSource Application, tidak diperlukan HKI untuk menjadi peserta lomba;

3. 1 (satu) karya hanya boleh diikutsertakan pada 1 (satu) kategori saja.
4. Jika ditemukan satu karya inovasi yang terdaftar pada lebih dari satu kategori, maka Panitia INAICTA 2010 akan melakukan konfirmasi kepada pendaftar untuk memilih. Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan pendaftar tidak melakukan pemilihan, Panitia INAICTA 2010 berhak menentukan kategori atas hasil karya yang didaftarkan.

5. Pemenang Kategori (Winner) dari INAICTA 2009 tidak diperkenankan untuk mengikuti lomba pada kategori yang sama di INAICTA 2010

6. Panitia INAICTA 2010 berhak meminta kelengkapan dan melakukan pengecekan atas semua syarat pendaftaran karya inovasi terlebih dulu sebelum menerima secara resmi nominasi kepesertaan.

7. Panitia INAICTA 2010 berhak mendiskualifikasi nominasi satu karya inovasi jika diketahui Hak atas Kekayaan Intelektualnya diragukan, sedang dalam sengketa, atau mendapatkan klaim dari pihak lain.

8. Penyimpangan dari syarat kepesertaan menyebabkan diskualifikasi atas nominasi.

9. Keputusan Panitia INAICTA 2010 mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

Terimakasih,

Kepesertaan INAICTA
Indonesia ICT Award 2010
Sementara dapatkan Informasinya lewat Facebook dan Twitter

Selamat Berkreativitas dan Maju terus Teknologi Indonesia !!!

Tips Aman Bergaul di Facebook

Karacca01 - Jangan terlalu lengkap memasang profil diri dan foto di Facebook! Jangan terlalu gampang berteman di Facebook! Waduh, seruan tersebut tentunya tidak terlalu populer, atau cenderung diabaikan para Facebooker.

Ya memang, karena dengan bergesernya konsep dan ide sebuah pertemanan, maka tak apalah pada kenyataannya kita hanya punya segelintir teman di dunia nyata sepanjang punya berjibun (ratusan, ribuan) teman di situs jejaring sosial.

Seolah-olah dengan demikian keeksisan Anda adalah seberapa banyak teman yang dimiliki. Padahal dengan semakin banyak teman, yang kadang hanya teman sekadar kenal atau bahkan tak ingat lagi siapa dia atau bertemu dimana, maka semakin rentan terekspos data diri kita ke pihak-pihak di luar kontrol kita.

Salah satu contoh kasus yang mengingatkan kita akan bahaya bergaul sembarangan di Facebook adalah peristiwa hilangnya seorang remaja bernama Marietta Nova Triani (14). Setelah sempat membuat uring-uringan keluarganya yang merasa kehilangan, ternyata Nova kabur dengan pacarnya Febriani alias Ari (18) yang dikenal melalui Facebook.

Nova yang berasal dari Sidoarjo dibawa kabur pacarnya saat Nova bertamu di perumahan BSD, sejak tanggal 6 Februari 2010 lalu. Nova dan Ari ditemukan polisi di Jatiuwung, Tangerang.

Mungkin Nova hanya satu dari sekian korban pergaulan 'kebablasan' yang bermula dari perkenalan di Facebook. Nah, agar kita tidak menjadi korban berikutnya maka ada baiknya langkah-langkah pencegahan berikut ini bisa dijalankan ketika di dunia Facebook:

1). Jangan terlalu lengkap memasang profil atau data diri di Facebook. Tentunya semakin lengkap profil/data diri terpasang, semakin mudah mendapatkan teman. Tetapi di sisi lain, semakin berisiko pula data diri kita disalah-gunakan (abused)

2). Jangan memasang foto-foto diri Anda yang sekiranya Anda sendiri tidak akan merasa nyaman apabila foto tersebut tersebarluaskan secara bebas. Ingatlah, walau foto tersebut "hanya" diposting di akun Facebook Anda, sebenarnya itu sama saja dengan menyebarlukaskan foto tersebut ke publik. Sekali terposting dan tersebar, maka sangat sulit (dan nyaris mustahil) Anda bisa mencabut foto Anda dari Internet. Maka, selektiflah dalam berpose dan memposting foto Anda.

3). Jangan sembarangan 'add friend' atau melakukan approval atas permintaan seseorang untuk menjadi teman Anda. Cara memilah dan memilihnya mudah, yaitu lihat saja berapa jumlah "mutual friends" antara Anda dengan seseorang tersebut. Semakin sedikit "mutual friends"-nya, berarti semakin sedikit teman-teman Anda yang kenal dengan dirinya, yang berarti semakin berisiko tinggi. Pastikan Anda hanya menerima "pertemanan" yang "mutual friends"-nya cukup banyak.

4). Jangan sembarangan menerima tag photo. Bolehlah kita "banci tagging", tetapi berupayalah lebih selektif. Artinya, sekali Anda terjun ke Facebook, rajin-rajinlah memeriksa "keadaan sekeliling". Karena kita kadang menemukan foto diri kita yang di-upload dan di-tag oleh orang lain, padahal kita tidak suka foto tersebut disebarluaskan. Segera saja kita "untag" diri kita dari foto tersebut dan kalau perlu minta teman kita yang melakukan upload foto tersebut untuk mencabutnya.

5). Jangan tunda-tunda, ketika Anda menemukan data atau profil Anda digunakan oleh pihak lain untuk hal-hal di luar kontrol Anda, segeralah bertindak. Membiarkannya, justru akan membuatnya makin berlarut dan berdampak destruktif, setidaknya untuk kenyamanan diri sendiri. Laporkan langsung ke pengelola layanan untuk segera mencabut informasi aspal (asli tapi palsu) tersebut. Atau, mintalah bantuan pada orang atau pihak yang sekiranya bisa atau paham bagaimana mengatasi hal di atas.

6). Jangan mudah termakan bujuk rayu orang yang baru Anda kenal di Facebook. Karena perlu Anda ingat bahwa seringkali orang menyamarkan identitas aslinya di dunia maya. Apa yang tampak di dunia maya seperti Facebook belum tentu cerminan asli perilaku diri di dunia nyata. Bisa jadi orang yang tampak baik, sopan di Facebook ternyata memiliki watak sebaliknya di dunia nyata. Oleh karena itu sebaiknya berhati-hati dengan teman yang baru dikenal di dunia maya.

*) Penulis, Donny B.U., adalah penggiat kampanye "Be Wise While Online" dalam program Internet Sehat - ICT Watch. Untuk artikel terkait lainnya, dapat dibaca di http://www.ictwatch.com/internetsehat atau http://www.internetsehat.org

Menuntun Anak Melalui Jalan Berliku Online

Jakarta - Phil Zamfino - detikinet
Mencuatnya berita mengenai bahayanya situs jejaring sosial seperti Facebook akhir-akhir ini kian mempertegas perlunya partisipasi intensif orang tua untuk melindungi anak-anak mereka dalam pergaulan dunia maya.

Hal pertama yang harus disadari banyak orang tua adalah anak-anak mereka akan selalu memiliki akses ke internet, seberapapun mereka berusaha mengendalikan apa yang anak-anak mereka lakukan dan lihat di dunia maya itu.

Anak-anak selalu memiliki rasa ingin tahu yang amat tinggi dan cerdik. Mereka akan mendapatkan akses ke internet bila mereka mau. Tergantung dari umur anak itu, mereka pasti memiliki akes ke internet yang tidak semua bisa anda kendalikan.

Dari mulai komputer sekolah, perpustakaan, komputer teman-teman mereka dan alat-alat komunikasi mobile seperti telepon selular, juga konsol permainan yang tersambung ke internet seperti Xbox dan Wii -- mereka pasti memiliki jalan untuk mendapatkan akses Internet.

Hanya di rumah orang tua memiliki kendali terhadap kehidupan online anak-anak mereka, dan para orang tua harus memanfaatkan saat-saat tersebut untuk melindungi anak-anak mereka. Ada beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan untuk memaksimalisasi perlindungan yang dapat diberikan pada anak-anak yang making sering bergaul di dunia maya.

Orang tua harus mau berdialog secara jujur dan terbuka dengan anak-anak mereka mengenai ancaman yang menunggu mereka di internet. Pastikan juga semua komputer di rumah Anda dan semua alat-alat komunikasi mobile Anda telah dilindungi perangkat lunak keamanan yang termutakhir.

Bicaralah dengan anak-anak Anda tentang bahaya yang menanti mereka di internet dan kenapa anda, sebagai orang tua, berusaha melindungi mereka. Libatkanlah diri anda dalam kehidupan online anak-anak anda, dan perbincangkanlah dengan terbuka pengalaman mereka di sana.

Pastikan Anda memiliki aturan yang jelas mengenai kapan mereka bisa online, situs-situs apa saja yang bisa mereka kunjungi dan berapa lama mereka boleh online. Pastikan anak-anak Anda mengerti semua aturan ini.

Orang tua juga harus mengenali ancaman yang paling sering muncul di internet seperti:

* Malware atau piranti perusak seperti virus, trojan, worm dan rootkit
* Konten-konten ilegal seperti file-file yang melanggar hak cipta.
* Misrepresentasi yang sering terjadi di situs jejaring sosial seperti Facebook dan MySpace. Banyak orang yang menggunakan identitas palsu untuk menjerat anak-anak anda.
* Pornografi.

Untuk mengatasi ancaman ini, orang tua bukan hanya tinggal mengunduh piranti keamanan. Tapi juga harus mengambil beberapa langkah bijaksana. Salah satu caranya adalah dengan memulai memahami piranti yang dapat membantu anda mengendalikan kehidupan online anak-anak. Piranti ini biasanya terbagi dalam tiga kategori:

1. Content Filtering – yaitu piranti yang dapat menghentikan akses anak anda terhadap isi suatu situs yang tidak diinginkan.
2. Fitur penggunaan – yaitu piranti yang dapat membatasi waktu yang dihabiskan anak-anak anda di Internet.
3. Monitoring – yaitu piranti yang dapat membantu anda mengawasi kehidupan online anak-anak Anda.

*) Penulis, Phil Zamfino adalah Senior Product Manager AVG Technologies. (ash/ash )