Rabu, 23 Juli 2008

Tim DAC terkesan dengan pelaksanaan AIBEP di Kabupaten Gowa

Cetak E-mail

Tim  Development Assistance Committee (DAC)Gowa, 13 Juni 2008. Tim Development Assistance Committee (DAC) dari Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) tampak terkesan dengan pelaksanaan program AIBEP di Kabupaten Gowa. Hal ini diungkapan oleh Karen Jorgensen, salah seorang anggota tim, di sela-sela pertemuan kajian program AIBEP yang berlangsung ruang Baruga Pattingaloang, Kantor Bupati Gowa, Kamis (12/06)

“Meski tak sempat berkunjung ke sekolah-sekolah, tapi kami terkesan dengan pelaksanaan program AIBEP di Gowa, terutama setelah menyaksikan tayangan video dan foto kegiatan yang ditampilkan oleh para kepala sekolah,” ujar Karen.

Selama dua jam, Karen bersama dua rekannya dari DAC, Genny Bononi dan Alda Fernandes melakukan kajian mengenai pelaksanaan AIBEP di Sulawesi Selatan sebagai bagian dari evaluasi program bantuan Pemerintah Australia di Indonesia. Kajian ini difasilitasi oleh Sue Conell dan Rob Brink dari AusAID dan diikuti oleh sejumlah pemangku kebijakan program, seperti Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Pemerintah Kabupaten Gowa, Perwakilan dari dua sekolah AIBEP dan MCPM.

“AIBEP kini menjadi bagian dari kebijakan Pemerintah Gowa untuk mewujudkan pendidikan gratis melalui pembangunan unit sekolah baru dan sekolah satu atap,’ ujar Idris Faisal Kadir, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa ketika menjawab pertanyaan tim DAC mengenai dampak program AIBEP terhadap rencana pembangunan pemerintah.

“Sebelum ada bantuan AIBEP, pemerintah Gowa hanya mampu membangun tiga unit sekolah setiap tahunnya. Kini, Gowa telah memiliki 17 sekolah. Tujuh diantaranya selesai dibangun pada tahun 2006, dan 12 sekolah masih dalam tahap penyelesaian, “ ujar Idris.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam menetapkan lokasi sekolah, pemerintah menggunakan sejumlah data pendukung penting, seperti APM dan APK serta jumlah lulusan sekolah dasar di suatu lokasi. “Ini penting untuk memastikan bahwa sekolah yang dibangun akan memberikan manfaat bagi anak-anak yang membutuhkan akses pendidikan,” jelasnya

Selain itu, AIBEP juga menyiapkan kapasitas para pelaku pendidikan di tingkat kabupaten dan sekolah dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas melalui Program Pengembangan Kabupaten dan Sekolah Terpadu (WDD/WSD).

“Melalui workshop Pengembangan Kabupaten Terpadu, pemerintah Gowa kini telah memiliki rencana strategis bidang pendidikan yang dirumuskan secara bersama-sama oleh pemda, DPRD, dewan pendidikan, serta dinas pendidikan dan kantor departemen agama. Sedangkan pengembangan sekolah terpadu dilakukan oleh kepala sekolah, guru, pengawas dan orang tua,” jelas Syamsuddin, Koordinator Kabupaten WDD/WSD.

Menurut Brian Spicer, Pemimpin Penasihat Teknis MCPM, meski masih terlalu dini untuk mengukur keberhasilan program AIBEP, namun paling tidak program ini telah menetapkan pijakan dalam mengembangkan sebuah sistem pendidikan yang terpadu dan semua pihak terlibat untuk pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak.

Tidak ada komentar: