Dapatkah kita mengenali sesuatu tanpa mengenali diri sendiri lebih dahulu ?
Dapatkah kita mengejar sesuatu tanpa mengetahui kemampuan kita sendiri ?
Mengapa kita senang menyusun rencana yang besar di hari depan tapi tidak menyelesaikan persoalan-persoalan di hari ini ?
Atau mengapa kita hanya meributkan tetek bengek sekarang tetapi melupakan tujuan di hari nanti ?
Mengapa kita senang melihat dan membicarakan kuman di seberang lautan tetapi enggan dan buta terhadap gajah di pelupuk mata sendiri ?
Untuk apakah kita merisaukan hal yang belum tentu terjadi ?
Mengapakah kita mesti khawatir akan kehidupan masa sekarang ?
Untuk apakah segala keributan-keributan itu ?
Untuk apakah kita hidup ?
Siapakah diri kita sesungguhnya ?
Dan apa yang sesungguhnya kita ingini dalam hidup ini ?
Apakah artinya segala hasrat, ambisi dan nafsu kita jika hidup yang damai kita angankan tidak tercapai ?
Barangkali sekaranglah saatnya kita meninjau diri sendiri.
Menerobos masuk ke lubuk sanubari sendiri.
Menjelajahi pedalaman pemikiran kita.
Kita kumpulkan segala keping kenangan atas hari-hari yang telah kita lewati,
menatanya dan mencoba untuk memahami lukisan pengalaman itu.
Serta dari cermin diri masa lalu itu kita memulai kembali memperbaharui hidup kita.
Langkah demi langkah.
Kita mesti menjadi lilin dan menyala menerangi kegelapan dunia.
Bagaimana aku bisa menjadi lilin sedang untuk menyala saja tak sanggup
bukannya kita tidak sanggup untuk menyala
tetapi kita sudah enggan untuk menyala.
Janganlah menangis untuk perbuatan orang lain
karena mungkin orang itu malah menertawai kita dengan rasa senang
tetapi menangislah karena kebodohan kita.
Dalam hidup tidak semestinya kita selalu mengalah demi rasa aman.
Bagaimanapun kebenaran mesti juga ditegakkan walau untuk itu kita harus bertarung.
Dan jika memang kita harus melawan,
berjuanglah dengan jujur.
Dengan demikian, kalah atau menang bukanlah masalah.
Yang penting kita telah berupaya.
Hidup akan berlanjut terus. The show must go on.
Apapun yang terjadi.
Maka untuk apakah segala kepalsuan dan kepura-puraan yang kita jalani
hanya agar hidup nampak baik ? Nampak aman ?
Bukankah semuanya hanya membuat kita menjadi tertekan,
kacau serta membuat penderitaan bertambah.
Marilah kita semua bertanggung-jawab
atas apa yang telah dan akan kita lakukan dengan memperhatikan kemampuan kita sendiri. Mari, janganlah hidup dalam dunia mimpi saja tetapi berjuanglah dalam dunia nyata.
Hidup itu kenyataan yang berlangsung.
Dan angan-angan kita simpan sejenak untuk nanti dipergunakan
saat kita perlu beristirahat dari segala kekacauan dunia ini.
Yang penting kita jujur terhadap diri sendiri.
Jujur terhadap orang lain dan
Jujur terhadap Tuhan kita
9 komentar:
Hmmm renungan yg indah dan romantis....
SELAMAT YA ATAS KEMENANGANNNYA...
mAKAN YOOOOK...(halaaaah...baru kenal nysok akrab niih...???)
selamat ya atas kemenangan di ourfriend kapanlagi.com
oia sebelumnya salam kenal *salaman*
regard
www.ingateros.com
Misi.. misi numpang lewat..
Selamat ya.. Pak/bang/kang/Mas..
Ag. Sukandar
atas kemenangannya di ourfriend Kapanlagi.com
Salam kenal.
klo ada waktu mampir ya...
http://gitarkeren.blogspot.com
Daniel,
Misi.. misi numpang lewat..
Selamat ya.. Pak/bang/kang/Mas..
Asmannur
atas kemenangannya di ourfriend Kapanlagi.com
Salam kenal.
klo ada waktu mampir ya...
http://gitarkeren.blogspot.com
Daniel,
Selamat Tahun Baru 2008 dan selamat atas kemenangannya di Kapanlagi.com
SALAM KENAL
SELAMAT TAHUN BARU 2009
dan
selamat atas kemenangan di ourfriend kapanlagi.com
oia sebelumnya salam kenal Semoga di tahun 2009 tambah sukses
Suatu kehormatan kalau bisa mampir di www.antonanik.blogpot.com
Terima kasih
wah, selamat ya... menang di kapan lagi. sukses selalu lo :)
mkan-makan :P
Selamat tahun baru 2009 dan selamat karena mendapatkan hadiah tahun baru dari kapanlagi.com :)
wah kamu boleh juga jadi puitisi....
salam kenal yah dari aq...iwan_buton@yahoo.co.id
Posting Komentar