Rabu, 17 Oktober 2007

Jalinan tanpa Judul

Aku ingin mencintaimu
Seperti hembusan angin yang membelai
Ia tidak mengikat dan memenjara dirimu
Tapi ia mendekap erat dirimu dan membebaskan jiwamu
Dimanapun, bagaimanapun adanya dirimu
Ia akan tetap ada bersamamu dan kau rasakan hadirnya
Layaknya angin yang berhambus

Aku tidak ingin mencintaimu
Seperti badai, petir ataupun topan
yang begitu hebatnya menggetarkan hatimu
Tapi ia akan berlalu dengan sangat cepat
Meninggalkan puing-puing dari hati yang hancur
Ia tak akan menoleh padamu kecuali menambah luka
Layaknya badai, petir, dan topan

Aku tidak seorangpun menamai hubungan kasih sayang ini
Karena mereka tak akan pernah mengerti
Sebab kita tak jua memahami

Yang aku tau, jalinan ini
lebih sederhana dari emas permata
tapi ia jauh lebih berharga dari segala yang berharga
Lebih redup dari cahaya kunang
Namun mampu menerangi jiwamu saat gelap menghadang

Senandungnya tak seindah nyanyian burung nan merdu
tapi ia mampu riangkan hatimu kala sendu
Ia sejuk seperti salju
Tapi tak kalah hangat dari bara

Lalu bagaimana kau menamainya
Dangan apa kau menyebutnya

Tidak ada komentar: