Rabu, 17 Oktober 2007

Secangkir Kopi



Pernah minum kopi ? bagi para penggemar kopi mungkin hukumnya wajib minum kopi sebelum beraktifitas. Tapi kita tidak akan berbicara tentang manfaat, maupun efek dari kopi. Sekarang saya berbicara tentang rasa kopi atau lebih tepatnya secangkir kopi. Bila kita meminum seteguk kopi, rasa apa saja yang terasa dilidah kita ? Saat kopi berada dalam mulut akan ada sensasi rasa manis dan pahit yang berbaur tapi dapat dengan jelas terpisah (sulit untuk dijelaskan, coba sendiri aja). Setelah kopi tertelan, mengalir kekerongkongan maka akan ada rasa asam yang tertinggal. Kalo anda tidak percaya coba saja sendiri, minum kopi dengan perlahan dan nikmati sensasi rasa bergumul di lidah. Mungkin kopi memang pahit, sekalipun di campur gula tidak lantas akan menghilangkan rasa dasarnya, yaitu pahit. Gula tidak akan menghilangkan pahit, tapi menambah kenikmatan untuk bisa menikmati kopi yang pahit. Setelah ditelan tidak lagi dia meninggalkan rasa pahit ataupun manis melain asam. Rasa asam itu tidak akan lama karena kita akan segera meneguk kopi lagi. Ini menunjukkan bagaimanapun rasa kopi orang tetap suka kopi, kecuali bagi mereka yang tidak kuat terhadap caffein.
Begitu juga sepertinya cinta, ada rasa pahit dan manis yang menyatu menjadi paduan rasa yang nikmat. Rasa pahit mungkin bisa kita umpamakan sebagai masa-masa yang tidak menyenangkan dan penuh uji. Rasa manis kita umpamakan sebagai masa-masa menyenangkan, membahagiakan yang kita lalui bersama. Tapi semua setelah semua berlalu, bukan manis atau pahit lagi yang kita rasakan. Rasa asam mungkin bisa menggambarkan sebuah kenangan yang tertinggal, setelah melewati rasa pahit dan manis tadi. Kenangan ini tidak bisa tidak ada, ia juga tidak akan menghilang begitu saja. Baik kenangan itu manis ataupun pahit setelah ia menjadi sebuah kenangan maka rasanya ya….boleh dibilang asam. Karena saat kita merasakan kenangan itu kita tidak akan merasakan rasa yang sama, mungkin saja tidak sepahit atau semanis saat kenangan itu terjadi. Sekali lagi seperti kopi, bagaimanapun rasanya cinta, tidak ada orang yang tidak inginkan cinta.

Setelah panjang lebar berbicara soal kopi dan cinta, sekarang saatnya memberi kesimpulan. Sebanarnya saya cuma mau bilang “ I love coffee so much” .

1 komentar:

I Know mengatakan...

kalo gak mau ada rasa asam munum kopi robusta azah! kayaknya lebih cocok untuk orang jawa. :D rasa asam dari kopi arabica bos. kalo udah ngopi dan gak menyentuh kopi sehai azah. kepala rasanya pusing ya!, terutama bagian belakang dekat leher he5x....