
Karacca01, Makassar, PT Angkasa Pura (AP) I Cabang Bandara Hasanuddin resmi mengoperasikan terminal baru mulai Senin (4/8). Seluruh aktivitas penerbangan berjadwal dipindahkan dari terminal lama ke terminal baru sejak pukul 03.00 dini hari kemarin.
Kegiatan soft opening terminal baru tersebut dilakukan dengan acara yang sederhana. Diawali dengan doa oleh jajaran manajemen AP I Cabang Bandara Hasanuddin dan diakhiri dengan peninjauan boarding pesawat pertama yang dipimpin General Manager AP I Bandara Hasanuddin, IBG Winaya.
"Memang masih belum sempurna dan masih ada kekurangan di sana-sini. Tetapi kami harus memulainya," kata Wiyana.
Kekurangan dimaksud, antara lain, runway (landasan pacu) baru sepangang 3.100 meter dan sebagian apron (lapangan parkir pesawat) yang belum terbangun.
Dua pesawat reguler pertama yang parkir pada apron bandara baru adalah Lion Air dengan nomor penerbangan JT-773 tujuan Jakarta dan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-611 tujuan Jakarta.
Mereka yang mendapat hadiah adalah Sattu, penumpang Lion Air JT-798 tujuan Jayapura yang berangkat pukul 03.00 dan Ahmad Salim, penumpang Lion Air nomor penerbangan JT-773 tujuan Jakarta yang berangkat pukul 05.25.
AP I juga memberikan hadiah kepada penumpang terakhir yang turun di bandara lama dan penumpang pertama yang datang ke bandara baru.
Penumpang terakhir yang tiba di bandara lama adalah Sattu yang menerima hadiah dari Manager Personalia dan Umum PT Angkasa Pura (AP) I Cabang Bandara Hasanuddin, Tommy Meilitza. Sedangkan penumpang pertama yang datang ke bandara baru adalah Ahmad yang menerima hadiah langsung dari IBG Winaya. Dua orang pimpinan ini sengaja menunggu datangnya orang terakhir dan pertama di bandara yang terpisah itu.
Fasilitas Terminal
Terminal baru seluas 51 ribu meter persegi itu berkapasitas tujuh hingga delapan juta penumpang per tahun. Apron seluas 78.800 meter per segi memiliki 33 parking stand untuk pesawat segala ukuran, dari Casa, seri Boeing 737, seri Airbus 330, hingga jumbo jet seri Boeing 747.
Manager Operasional PT AP I Cabang Bandara Hasanuddin, Suharsoyo menjelaskan, terminal baru dilengkapi fasilitas seperti 60 consession stand (ruang belanja), garbarata, dan hotspot (area akses internet nirkabel) gratis di ruang tunggu keberangkatan.
Terminal baru juga memiliki sistem check in berbasis teknologi informasi yang disebut multi users check-in system (MUCS). Check in bisa dilakukan di seluruh konter sehingga bisa meminimalisir panjangnya antrean.
"Hal yang juga sering dikeluhkan adalah troli. Di terminal baru, kami menyediakan 250 unit troli. Pemerintah Kabupaten Maros juga memberikan bantuan 100 unit troli. Jadi total 350 unit troli. Jumlah ini mendekati syarat enam unit per 10 penumpang," katanya.
Sultan Hasanuddin
Manajemen AP I juga resmi menggunakan nama baru yakni Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Kode bandara masih UPG sebelum permohonan penggunaan kode MKS disetujui Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (Internasional Civil Aviation Organization/ICAO).
Selama sepekan lalu, tim dari dirjen perhubungan udara beranggotakan 34 orang telah melakukan verifikasi. Terminal yang lima kali lebih luas dari terminal lama itu dinyatakan siap digunakan meski disertai beberapa catatan.
Catatan itu berupa penambahan sekat pada arus kedatangan dan keberangkatan penumpang, pembenahan beberapa kabel instalasi, dan penataan jalan akses. Perbaikan-perbaikan itu harus dilakukan hingga 15 Agustus mendatang.
"Ini baru soft opening. Selama 14 hari kita diberi kesempatan memenuhi seluruh catatan sambil mengevaluasi kekurangan pada terminal. Pada 15 Agustus barulah kita lakukan full operation," ujar Winaya.
Proyeksi Pengembangan
Pengembangan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin akan terus dilakukan hingga tahun 2020 mendatang. Secara bertahap terminal, apron, dan runway akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perkembangan dunia penerbangan.
Dalam keterangan persnya, Manajer Pusat Pengendalian Lalu Lintas Penerbangan, Eddy Amiruddin, menjelaskan, dalam site plan pengembangan terminal hingga mencapai sekitar 75 ribu meter persegi beserta lapangan parkir kendaraan akan dimulai pada tahun 2012.
Pengembangan terminal akan dilakukan bersamaan dengan pengembangan apron. "Jika saat ini apron bandara baru hanya bisa menampung 17 pesawat, setelah dikembangkan nantinya apron kita bisa menampung 33 pesawat berbagai ukuran," katanya.
Sedangkan pengembangan runway (landasan pacu) akan dilaksanakan tahun 2020. Bandara Internasional Sultan Hasanuddin akan memiliki paralel runway (dua runway searah) seperti yang saat ini dimiliki Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
"Saat frekuensi penerbangan sudah sangat tinggi, mau tidak mau kita membutuhkan paralel runway agar tidak terjadi antrean panjang saat take off dan landing. Makassar segera akan mencapai tahap kebutuhan itu," jelas Eddy.Jum'at - Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) boleh berbangga karena Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar telah mulai beroperasi Senin, 4 Agustus kemarin. Harapannya, gairah pariwisata Sulsel yang sejak beberapa tahun terakhir terpuruk akan mulai bangkit.
"Kita harapkan dengan dibukanya Bandara Sultan Hasanuddin, frekuensi penerbangan domestik akan meningkat serta memancing masuknya perusahaan penerbangan asing ke Sulsel," kata Koordinator wilayah Asita Sulawesi, Nico B Pasaka, di Makassar, Kamis (7/8), menanggapi beroperasinya Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

![]() |
|
1 komentar:
Posting Komentar