Sabtu, 09 Agustus 2008

Menyambut Era Gaya Hidup Digital



M Nuh (kiri), Guntur S. Siboro (kanan)

Jakarta - Menyambut gaya hidup digital yang menuju era konvergensi di Indonesia, operator mulai berlomba-lomba menyediakan beragam layanan berbasis konten broadband yang didukung jaringan berbasis Internet Protocol (IP).

Salah satunya ialah Indosat. Operator ini menyediakan layanan konten yang mendukung gaya hidup digital, antara lain 3G Broadband dan fitur-fitur layanan seperti i-lifestyle, i-games, i-movie, i-sport, i-business, i-religi, dan i-musik.

Menurut Direktur Marketing Indosat Guntur S. Siboro, era konvergensi yang didahului dengan tren gaya hidup digital, merupakan suatu keniscayaan yang akan dilalui dalam perkembangan teknologi telekomunikasi yang mendukung kehidupan sehari-hari.

"Indosat telah sejak lama membaca tren ini dan terus bersiap untuk menghadapi era ini dengan memberikan berbagai layanan yang mendukung terciptanya gaya hidup digital," kata Guntur di sela seminar Digital Lifestyle pada ajang INAICTA 2008 yang berlangsung hingga Jumat (8/8/2008).

Dalam presentasi yang mengambil tema Digital Lifestyle Trends in Indonesia, Guntur memaparkan, bahwa aspek gaya hidup digital semakin tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia.

Dari sisi industri telekomunikasi, tren ini mulai terlihat dari antusiasme pengguna jasa telekomunikasi yang berkembang dengan cepat di semua segmen dan dengan mudah menyerap berbagai perkembangan layanan, baik dari sisi teknologi perangkat maupun konten seperti layanan SMS based content, mobile TV, e-banking, m-banking, video on demand, music on demand, dan lainnya.

"Data tentang pemakai jasa telekomunikasi di Indonesia menunjukkan bahwa semua segmen profesi di masyarakat menunjukkan minat yang tinggi untuk menggunakan layanan internet berkecepatan tinggi dan music on demand. Hal ini merupakan peluang bisnis untuk mengembangkan layanan content broadband industri telekomunikasi," tambah Guntur.

Perkembangan gaya hidup digital ini menciptakan masyarakat digital atau 'digital customers' yang membutuhkan konten dan aplikasi sesuai kebutuhan mereka secara cepat, kapan pun dan dimana pun. Hal ini menjadi tantangan bagi pelaku industri telekomunikasi untuk bisa memiliki berbagai kompetensi di luar kompetensi utama mereka.

"Pada akhirnya perubahan value chain di era konvergensi dan dampaknya akan merubah bisnis model dan memberikan keuntungan yang dapat diraih para pelaku industri telekomunikasi melalui sinergi dan kerjasama," seloroh Guntur. ( rou / dwn )

Tidak ada komentar: