Fino Yurio Kristo - detikinet
Jakarta - Para peneliti di universitas terkemuka Amerika Serikat, Stanford University, menyatakan telah menemukan teknologi baru baterai isi ulang. Dengan teknologi ini, baterai akan mampu menyimpan daya listrik sampai sepuluh kali lebih besar daripada baterai Lithium Ion (Li-Ion) yang jamak dipakai saat ini.
"Penemuan ini merupakan sebuah perkembangan revolusioner," klaim Yi Cui, asisten profesor ilmu materi dan teknik yang memimpin penelitian ini seperti dikutip detikINET dari Softpedia, Kamis (27/12/2007) .
Dengan konsep baru ini, baterai ponsel yang sekarang punya waktu standby seminggu misalnya, bisa ditingkatkan hingga mencapai dua bulan masa standby dengan sekali isi ulang saja. Begitu juga untuk baterai gadget lain dimana masa pengoperasian akan berlangsung jauh lebih lama.
Pada baterai Li-Ion standar, kapasitas penyimpanan listriknya memang dibatasi jumlah lithium dalam anoda baterai yang biasanya terbuat dari karbon. Tim peneliti Stanford mengatasi masalah ini dengan memakai teknologi nano.
Untuk menyimpan lithium berjumlah jauh lebih banyak dan juga tahan lama, mereka memakai kawat nano silikon yang seribu kali lebih tipis daripada selembar kertas. Pihak Stanford sudah mendaftarkan paten atas temuannya ini dan produksi massal direncanakan akan dilakukan tahun depan. ( fyk / dwn )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar