Kamis, 31 Januari 2008

VoIP Dahsyat - Jawa Timur

Berponsel Tanpa SIM Card, Onno pun Terpukau
Donny B.U. - detikinet


Suasana Tutorial VoIP Dahsyat - JATIM (dbu/inet)

Surabaya - Gelaran VoIP Dahsyat - Jawa Timur yang dilangsungkan di Hotel Sheraton, Surabaya, Selasa (13/3/2007) melampaui perkiraan. Dari target awal 100 peserta, yang kemudian didongkrak menjadi 130 peserta, ternyata akhirnya dihadiri oleh 170 peserta. Beberapa peserta bahkan nekat datang di hari-H, dan ngotot ikut dengan bayar di tempat.

Peserta seminar dan tutorial 'VoIP Dahsyat: Implementing Affordable and Reliable Telephony Service' itu kebanyakan adalah perwakilan dari institusi dan bukan peserta individu. Perwakilan institusi yang hadir seperti dari sebuah Rumah Sakit di Kediri, Perusahaan Listrik Negara, dan Telkom.

Antusiasme peserta menghadiri acara tersebut boleh dibilang luar biasa. Beberapa peserta dari Bandung juga hadir bahkan sebelum acara dimulai. Total, ada sekitar 20 orang peserta yang mau menunggu acara dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Padahal acara itu dijadwalkan mulai pukul 09.30 WIB. cara dibuka oleh Romi Budiarjo, Koordinator Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) wilayah Jawa Timur. Disusul dengan presentasi pertama dari Onno W. Purbo.

Primadona dari Finlandia

Setelah pengenalan Voice over Internet Protocols (VoIP), giliran Trisnawan Tjipto, Marketing Manager Nokia Indonesia, yang unjuk gigi menceritakan keunggulan Nokia E65. Nokia Seri E65 ini segera menjadi primadona bagi peserta 'VoIP Dahsyat'.

Kebanyakan peserta kagum karena Nokia E65 mampu untuk langsung mengenali dan menelepon ke sesama Nokia seri E dalam jangkauan jaringan internet nirkabel tanpa harus mengaktifkan SIM Card. Selama dalam satu jaringan WiFi, sesama ponsel E65 bisa langsung melakukan panggilan. Hal ini dimungkinkan dengan memanfaatkan teknologi VoIP dengan Session Initiated Protocols (SIP). Bahkan Onno sendiri sempat dibuat kagum dengan teknologi yang diusung ponsel buatan Finlandia ini. Nokia seri E65 kurang lebih baru seminggu belakangan memasuki pasaran Indonesia, sehingga masih belum terlalu dikenal. Dalam kesempatan itu didiskusikan juga penggunaan Nokia E65 dalam jaringan Wimax. Pemerintah memang memiliki rencana untuk membuka tender penyelenggara jaringan Broadband Wireless Access yang salah satunya populer dengan sebutan Wimax.

Berponsel Tanpa Sim Card
Setelah makan siang, acara yang berlangsung di Sriwijaya Room, Mezzanine level Lantai 2, Hotel Sheraton Surabaya ini, dilanjutkan dengan materi dari Nashrudin Ismail, Solutions Development Manager, divisi Business Solution, PT Excelcomindo Pratama (XL).

Nashrudin memaparkan materi bertajuk 'Fix & Mobile Convergence Solution with VoIP'. Ia memfokuskan penyampaiannya pada beberapa layanan yang diberikan oleh Business Solution XL bagi corporate yang ingin menurunkan biaya telekomunikasi dengan basis teknologi Internet Protocols. Secara umum, peserta dibuat kagum dengan inovasi yang dihadirkan oleh para pembicara, baik Onno, Trisnawan dan Nashrudin. Teknologi primadona yang diusung adalah ketika didemonstrasikan tentang teknik menelepon antar ponsel yang berada dalam satu jaringan Internet. Hebatnya, hal tersebut dilakukan tanpa SIM Card terpasang ataupun ketika fitur GSM dinon-aktifkkan.

Dalam demonstrasi tersebut, dipraktekkan pula teknik melakukan panggilan dari jaringan VoIP Rakyat ke sejumlah nomor GSM, semisal ke XL dan nomor-nomor internasional.

Setelah XL, Onno kembali manggung dengan tutorial praktek instalasi VoIP. Tidak kurang dari 10 jenis alat ada di atas meja peraga di panggung, Onno pun mulai beraksi layaknya seorang koki menyiapkan makanan kelas dunia.
Sepanjang acara, beberapa peserta tampak menyempatkan diri menggunakan notebook untuk memanfaatkan fasilitas internet nirkabel WiFi yang disediakan oleh penyelenggara. Agaknya para peserta juga bisa bekerja sambil mengikuti 'VoIP Dahsyat'. Hingga sesi terakhir ini, peserta masih tampak antusias mengikuti acara. Bahkan kursi di dalam ruangan masih terisi penuh. Adapun acara 'VoIP Dahsyat edisi Jawa Timur ini didukung oleh Nokia Indonesia, XL, Asean Foundation, dan APJII Jawa Timur.

Tidak ada komentar: