Dewasa ini setidaknya beredar beberapa naskah Supersemar di masyarakat dan tidak satupun diketahui mana yang asli dan berada dimana naskah yang asli tersebut. Begitu dikatakan Roy Suryo, pakar telematika, di Hotel Borobudur, Rabu (16/1). Menurut Roy Suryo, ada empat versi naskah Supersemar yang dianggap asli. Bentuk dari berbagai naskah tersebut versi A, B, C, dan D.
Namun sebenarnya, di film selluloid asli yang dimiliki ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia) sempat terekam peristiwa bersejarah ini, saat tiga pejabat militer pembawa Supersemar (Amir Machmud, Basuki Rachmat dan M. Yusuf, yang semuanya sudah almarhum) pulang dari istana Bogor dan membawa sebuah naskah yang juga sempat terdukumentasikan sekilas (versi D).
Naskah yang sempat tersyuting inilah yang seharusnya dicari dan digali, karena sumber dan dukumennya jelas. Bahkan ANRI juga menyimpan film selluloid Pidato Kenegaraan terakhir Presiden Soekarno, pada 17 Agustus 1966, yang mengatakan arti Supersemar sebenarnya bukan pengalihan kekuasaan.
Inilah pernyataan Roy Suryo tentang misteri Supersemar itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar