Kamis, 31 Januari 2008

Webmail Bikin 'Pasukan' TIK Timur Leste Kewalahan

Onno W. Purbo - detikinet


(ki-ka): Suasana pelatihan & Onno dan para peserta memamerkan wajanbolic Timor Leste (owp)


Jakarta - Hari ke dua training rekan-rekan Asosiasi ICT Timor Leste ternyata terbukti membuat kepala pusing banyak peserta. Diawali dengan sebuah topik yang berat, yaitu membuat sendiri Webmail di masing-masing komputer Ubuntu. Yang membuat kesulitan menjadi sangat tinggi adalah Webmail yang dibuat harus dapat berkomunikasi dengan komputer lain, saling berkirim e-mail.

Langkah awal yang membuat semua orang pusing adalah memastikan bahwa komputer kita mempunyai domain/nama yang benar. Cara yang dilakukan adalah menjalankan DNS Server dengan cara menginstalasi bind9. Agar proses konfigurasi dapat dilakukan dengan mudah maka konfigurasi dapat dilakukan menggunakan Webmin.

Pada masing-masing server dipastikan harus mempunyai domain sendiri, yang memiliki entri A (Address), NS (Name Server) dan MX (Mail Exchange). Untuk melakukan test di edit file /etc/resolv.conf dan di isikan parameter nameserver 127.0.0.1. Menggunakan perintah dig harus dapat me-resolve domain yang dibuat.

Proses yang membuat rumit DNS adalah memastikan bahwa antar Domain saling mengenal satu sama lain. Hal ini dilakukan oleh komputer fasilitator yang berfungsi sebagai DNS pusat. Melalui Webmain di komputer fasilitator di buat Forward Zone ke masing-masing domain di komputer peserta. Selanjutnya peserta harus mengedit file /etc/resolv.conf dan mengarahkan nameserver ke IP address komputer fasilitator.

Pada titik ini maka semua komputer yang settingnya benar akan dapat saling meresolve DNS komputer lain. Termasuk dapat meresolve informasi Mail Exchange (MX) yang dibutuhkan untuk berkirim e-mail.

Membuat webmail tidak terlalu sulit di Ubuntu. Untuk membuat mail server saja, Kita hanya perlu menginstall postfix, dovecot-imapd dan dovecot-pop3d. Agar mail tersebut dapat di akses melalui Web, kita perlu menginstalasi Apache2 dan squirrelmail. Semua menggunakan perintah instalasi Debian yaitu apt-get.

Pada titik ini biasanya kita dapat mentest mail server yang digunakan menggunakan software seperti evolution atau Thunderbird. Bagi mereka yang masih menggunakan Windows dapat menggunakan software seperti Outlook Express.

Sedikit tuning yang perlu di lakukan adalah mengcopy file /etc/squirrelmail/apache.conf ke folder /etc/apache2/conf.d/ agar Webmail dapat di akses dari http://ip-server/squirrelmail/

Agar kita memastikan bahwa mail dari luar dapat masuk dengan baik kita perlu mengedit file /etc/postfix/main.cf dan memastikan bahwa parameter myhostname, mydestination isinya benar. Biasanya mynetworks juga di remarks agar membuka kemungkinan server lain berbicara ke SMTP server yang kita bangun.

Sampai disini mail server dan Webmail biasanya sudah berjalan dengan baik. Kita dapat berkirim mail secara lokal, kita juga dapat mengirim dan menerima mail ke komputer lain layaknya Internet biasa. Fasilitas ini sangat dibutuhkan karena selama ini rekan-rekan dari Asosiasi ICT Timor Leste lebih banyak menggunakan Yahoo.com untuk berkirim e-mail yang menyebabkan komunikasi Internet menjadi mahal.

Membuat mail server yang dapat berkomunikasi satu sama lain ternyata memakan waktu yang sangat lama hampir setengah hari penuh. Itupun hanya tiga komputer yang survive sampai dapat berkomunikasi satu sama lain. Oleh karena itu metode workshop selanjutnya lebih banyak dilakukan bentuk demonstrasi.

Demo selanjutnya lebih banyak berkisar pada Content Management System (CMS) yang berbasis Web. Pada dasarnya Instalasi CMS sangat mudah sekali, yang perlu dilakukan adalah,

  • mengkopisource code CMS ke folder web di /var/www
  • mengextract source code CMS di folder Web
  • menyiapkan Database server, MySQL, untuk CMS tersebut
  • memberitahu CMS data dari database server yang harus digunakan
  • biasanya diakhiri dengan mengkonfigurasi Web CMS sedikit.

Beberapa CMS yang berhasil didemonstrasikan adalah instalasi Joomla, instalasi Moodle, instalasi Wordpress, instalasi KnowledgeTree, dan instalasi MediaWiki.

Wajanbolic ala Timor Leste

Di sore hari, workshop dilanjutkan dengan membuat sendiri Antenna Wajanbolic. Secara umum teknik perhitungan Wajanbolic yang digunakan tidak berbeda jauh dengan Wajanbolic e-goen.

Namun dengan keterbatasan peralatan dan sarana yang ada di Timor Leste, Lemi harus memodifikasi teknik membuat antenna wajanbolic menggunakan kertas aluminium foil yang di lem menggunakan lem pralon, maka jadilah metoda Lemi dalam membuat Wajanbolic Timor Leste.

Selanjutnya dijelaskan teknik-teknik perhitungan Wireless Network mulai dari konsep power dBm, Free Space Loss di udara, Fresnel Zone Clearance hingga akhirnya dapat menghitung System Operating Margin dan dapat memastikan jarak komunikasi menggunakan Wajanbolic yang hampir 4 km-an.

Setelah mengerti perhitungan pada link Wireless. Peserta kemudian mulai dijelaskan teknik merancang jaringan wireless di sebuah kota atau di kenal sebagai Metropolitan Area Network (MAN). Diperkenalkan konsep Frekuensi Ortogonal/Non-Overlapping Frequency, yaitu, kombinasi channel 1, 6, 11 atau channel 1, 5, 9, 13. Penggunaan polarisasi antena untuk melakukan separasi. Disain sel di sebuah kota menggunakan tower antenna omni, menggunakan antenna sektoral baik dengan 3 channel non-overlap atau 4 channel non-overlap. Menjadi jelas pula mengapa penggunaan antenna sektoral membuat sistem menjadi lebih effisien.

Terakhir di malam harinya, mulai di perkenalkan teknik instalasi Mikrotik di komputer. Maupun penggunakan Router board yang sudah jadi dengan peralatan Wireless-nya. Kebetulan router board yang dibawa adalah dari UFOAkses http://www.ufoakses.co.id.

Proses konfigurasi mini-ISP menggunakan mikrotik dijelaskan dengan demo konfigurasi melalui Winbox mulai dari pengenalan Interface, Setup Wireless Network, Setup IP address, dan setup NAT maupun DHCP Server jika dibutuhkan. Satu hal yang sangat penting pada sebuah ISP adalah bandwidth manajemen melalui menu queue di jelaskan teknik memanaje bandwidth menggunakan mikrotik.

Terus terang dengan adanya Mikrotik membuat proses konfigurasi sebuah router bahkan ISP kecil menjadi sangat mudah dan murah untuk dilakukan sendiri. ( ash / dwn )

Tidak ada komentar: